Oleh:
Dumyati
Setelah selesai para santri
maaf-maafan bersama para kiyai dan asatidz Al-Amien prenduan di masjid Jami’,
kami bertebaran pulang kekamar masing-masing, tuk mempersiapkan barang yang
akan dibawa pulang kerumah. Karena liburan ramadhan libur panjang bagi kami
selama 40 hari, kesempatan bagi santri pulang kerumah tapi ada juga sebagian
santri masih mukim bagi mereka yang datang dari ujung timur dan Barat seperti
NTT, dan Sumatra.
Selain sibuk beres-beres ada juga yang sibuk
menggeromboli DKM untuk mengambil surat pulang dan HP yang dititipkan, tapi ada
juga sebagin santri yang melobi DKM, untuk mengambil HP yang ditangkap karena
tidak mengumpulkan. Karena alasan mereka tepat jadi HP2 yang tertangkap di
kembalikan. Alhamdullah.
Mentari mulai tinggi dan
haripun semakin panas penduduk asrama semakin lama semakin sedikit. Kini
tinggal kami para perantau yang santai-santai kesepian, karena para teman-teman
pulang kerumah masing-masing.
Azand dzuhur berkumandang dari
corong masjid Jami’ Al-Amien, kami segera mengambil wudhu’ dan shalat dzuhur,
ma’mum pun tak seperti biasanya, semakin sedikit. Akupun semakin sedih melihat
teman-teman pada pergi dengan muka ceriah dan penuh senyum karena akan bertemu
dengan keluarga dan sanak pamilinya.
Aku sedikit tertegun
membayangkan keluarga Q yang sudah 3,5 tahun tidak bertemu karena aku belum
pernah pulang semenjak tahun 2009 sampai sekarang, dalam do’a kupanjatkan
semoga Q masih bisa bertemu dengan mereka yang aku rindukan, hampir menetes air
mataku membayangkan kedua orang tua yang banting tulang mencari nafkah untuk
anak-anaknya biar kelak menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.
Setelah shalat Q mengambil HP
yang dicas semenjak pagi tadi, kucari nomor yang berakhiran xxx 980, nomor yang
selalu menghilangkan rasa kagen dan rinduku. Setelah dapat langsung menekan
tombol hijau yang ada di sebelah kiri HP nexsian Q. Tak lama kemudian
panggilapun terjawab.
Ternyata ibunda yang
mengangkat panggilanQ rasa Rindu dan Kagen menghilang entah kemana, hati Q
mulai tenag kembali seperti biasanya. Wahai ibunda semoga Allah memberikanmu
kesehatan dan kesabaran untuk menunggu anakmu yang nan jauh di sini.
Mentari mulai mendekati upuk
barat dan haripun mulai menggelap, kami bersiap-siap tuk melakukan aktivitas
selanjutnya, seperti biasa Shalat Mangrib, Shalat Isya’, dll. Setelah shalt Isa’
kami menuju warung Pak Sahe tuk makan malam, kalau liburan warung pak Sahe menjadi
tempat persinggahan teman2 untuk mengganjal perut di setiap perut terasa lapar,
tapi karena liburan masih panjang dan uang terbatas kami makan sehari 2 kali biasanya
jam 09.00 dan jam 20.00.
Setelah perut terasa kenyang Q
menuju kewarnet IDIA disana semalaman OL dan tidurpun diwarnet, tak terasa
malam begitu cepat setelah aku membuka mata mentari sudah mengintipku dari
jendela kaca warnet yang terletak di ujung kaki Q
Aku bangun dengan penuh
semangat walaupun ngantuk belum meninggalkan Q, kakiku melangkah menuju
kamarmandi kampus yang berada tidak jauh dari warnet. Setelah shalat Subuh telah
Q kembali kewarnet tuk melanjutkan OL.
Jam sudah menunjukkan pukul
08.15 Q keluar dari warnet untuk mencari sesuap nasi ke warung yang
biasa tempat anak-anak ketika liburan tiba, Rp. 3 000 sudah dapat nasi ayam. Setelah
makan aku kembali kewarnet tuk melanjutkan membuat Blog Ramadhan In Campus, Chetingan
dan masih banyak pelajaran yang Q pelajari ketika itu.
Sedang asyik2 OL berkarya di
dunia maya HP yang kuletkkan disaku celana berbunyi dengan lagu Renggex, kuangkat
dan ternyata teman yang menelpon dan Q disuruh siap-siap berangkat karena mendadak
kapal berangkat sebelum zuhur. Kamipun siap-siap untuk berangkat ke Kekagean.
Kerumahnya Munir yang sudah lama kami rencanakan sebelum liburan, sampai di
pelabuhan kami ketinggalan kapal hanya kurang 7 menit lagi sampai dipelabuhan,
setelah kami sampai kapal sudah berangkat, dan tiket kamipun hangus. KEMBALI
PULANG.
Asrama, 14.30
WIB
Kamis, 19
Juli 2012 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar