Lampiran: I
PEDOMAN
WAWANCARA
A.
Wawancara
dengan pengasuh
1.
Apa
prongram yang di gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab?
2.
Apa
saja metode yang digunakan dalam pembalajaran muhadatsah?
3.
Mengapa
menggunakan metode tersebut?
4.
Apa
kendala yang dihadapi pondok dalam pembelajaran muhadatsa dan apa solusinya?
5.
Apa
tujuan utama yang hendak di capai dari penerapan pembelajaran muhadatsah
yang bapak laksanakan?
B.
Wawancara
dengan guru
1.
Bagaimana
langkah-langkah penerapan pembelajaran muhadatsah
yang bapak laksanakan?
2.
Apa
metode yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah
yang bapak terapkan?
3.
Apa
faktor pendukung dalam pembelajaran muhadatsah?
4.
Bagaimana
sikap santri terhadap mata pelajaran muhadatsah?
C.
Wawancara
dengan santri
1.
Apa
metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran muhadatsah?
2.
Buku
pelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah?
3.
Apa
anda cocok dengan metode yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa
Arab?
Lampiran: II
TRANSKIP WAWANCARA
Subjek
Peneliti : Pengasuh PP. Darul
Lughah KH. A. Gazali, Lc.,M.HI
Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012
Waktu : 09.00-10.00 WIB
Lokasi : Di Teras Rumah
Pengasuh
Jenis : Catatan Lapangan
Berdasarkan Transkip Wawancara
Peneliti : Apa
program yang di gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab?
Informan : Program yang kami gunakan di sini
P.P. Darul Lughah sagat konferensip dari empat metode pembelajaran Bahasa Arab
yaitu Maharotul Kalam, Maharotul Qiro’ah, Maharotul Kitabah, dan Maharotul
Istima’. Dari keempat metode yg paling sedikit istima’ yang
paling dominan disini adalah maharotul kalam, Semuanya kami gunakan dalam
pembelajaran Bahasa Arab tapi kami lebih memfokuskan dalam Maharatul
Kalamnya.
Peneliti : Apa saja metode yang digunakan
dalam pembelajaran muhadatsah?
Informan : Kami menggunakan metode dengan
variatif seperti ceramah, Tanya jawab, dan diskusi. Setiap pelajaran kami
menggunakan metode tersebut. Kalau pelajarannya satu jam kami menggunakan ½ jam
dengan menggunakan ceramah di campur Arab dan Indonesia, di mulai Tanya jawab
antara santri dan ustad ataupun sebaliknya ustad bertanya kepada santri selama
¼ jam. Kemudian pelajaran tersebut di diskusikan, setelah diskusi hasil diskusi
di laporkan kepada guru pengajar dengan bergantian tapi di utamakan kepada
santri yang kurang dalam berbahasa untuk melaporkan hasil diskusi.
Peneliti : Mengapa menggunakan metode
tersebut?
Informan : Kami menggunakan metode tersebut
untuk menghilangkan kejenuhan santri dalam belajar bahasa dan juga di harapkan
agar supaya suasana dalam kelas aktif, karena kalau hanya menggunakan metode
ceramah maka banyak santri yang jenuh
kalau sudah jenuh maka santri sulit untuk menangkap pelajaran.
Peneliti : Apa kendala yang dihadapi pondok
dalam pembelajaran muhadatsah dan apa solusinya?
Informan : Kalau kendala yang kami hadapi
kebanyakan minat santri yang kadang-kadang melemah dan bawaanya malas. Untuk
solusinya kami sebagai pengasuh pondok harus terjun langsung ke lapangan untuk
memberikan motivasi kepada mereka yang sedang lemah atau malas, untuk
memotivasi mereka agar berbahasa Arab kami menerapkan sanksi seperti membayar
Rp. 1000, menghafal Al-qur’an, menghafal mufrodat, berdiri, dan pukulan. Untuk
awalnya santri tidak boleh menggunakan bahasa daerah, karena dengan bahasa
daerah sulit untuk berbahasa Internasional, maka kami menerapkan bahasa
nasional terlebih dahulu sehingga dengan mengenal bahasa nasional mereka mudah
untuk berbicara bahasa Internasional atau berbahasa Arab.
Peneliti : Apa tujuan utama yang hendak
dicapai dari penerapan pembelajaran muhadatsah yang bapak kiyai laksanakan?
Informan :
Tujuan utama kami dalam pembelajaran Bahasa Arab ini adalah bagaiman
santri berkomunikasi secara aktif bukan pasif, aktif dalam artian bisa memahami
kitab dan juga tahu dalam nahwu shorofnya, bisa berbicara baik itu dengan orang
arab atau siapa saja yang bisa bebicara Bahasa Arab santri bisa berkomunikasi,
bukan hanya menyalahkan dalam kaidahnya saja tapi bisa untuk berbicara.
Subjek
Peneliti : Pengajar Bahasa Arab
Ust. Najibuddin
Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012
Waktu : 10.00-11.00 WIB
Lokasi : Di Depan Kamar
Jenis : Catatan Lapangan
Berdasarkan Transkip Wawancara
Peneliti :
Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran muhadatsah yang ustad
laksanakan?
Informan : Sebelum
mengajar biasanya saya mempersiapkan Materi, bagaimanapun juga kita harus
mempersiapkan sebelum kita mengajar. Memilih metode, menentukan alat-alat atau
media yang sesuai dengan pelajaran, kalau didalam bahasa Inggris Listening Bahasa
Arabnya istima’ itu saya menggunakan sound aktif atau MP3, yang berisi
muhadatsah atau cerita Bahasa Arab, kalau anak kecil biasanya saya menggunakan
khisoh berbahasa Arab, baru masuk kekelasa baru menerapkan metode.
Peneliti : Apa
metode yang ustad gunakan dalam pembelajaran muhadatsah?
Informan : Pertama
adalah ceramah yang kedua pegertian dari sebuah muhadatsah jadi diartikan atau
di terjemah dulu kemudian dibaca lalu pertanyan saya menanya murid menjawab dan
juga sebaliknya murit bertanya saya menjawab, yang terakhir adalah muhadatsah
berdua antara temannya paling lama 5 menit
Peneliti : Apa
faktor pendukung dalam pembelajaran muhadatsah?
Informan : Paktor
pendukung pertama adalah media, metode, tempat dan juga keaktifan atau
keinginan santri untuk belajar
Peneliti :
Bagaimana sikap santri terhadap mata pelajaran muhadatsah?
Informan : Alhamdullah mereka antusias karena
mungkin pelajaran bahasa yang satu-satunya di sini, karena kalau kelas 3 MA
pertama adalah tugas untuk mengikuti tes melanjutkan kuliah Bahasa Arab ke
jenjang lebih tinggi, kalau anak-anak kecilnya tergantung kita yang mengajar
kalau metodenya bagus menarik maka santri akan antusias kalau metodenya
begitu-begitu saja tetap saja santrinya antara ia atau tidak.
Peneliti : Apa kendala yang dihadapi ustad
dalam pembelajaran muhadatsah?
Informan : Yang pertama adalah penyesuaian
metode, di sini juga medianya tidak begitu lengkap, solusinya setiap tahun kita
menyesuaikan media pelajaran dengan media yang ada, kadang juga membuat media
sendiri tergantung kekreativitasan guru.
Subjek
Peneliti : Santri (Fathur Rozi)
Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012
Waktu : 13.00-14.00 WIB
Lokasi : Di Depan Kamar
Jenis : Catatan Lapangan
Berdasarkan Transkip Wawancara
Peneliti :Apa metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran
muhadatsah?
Informan : Biasayanya ust menjelaskan pelajaran setelah itu kami diberi waktu untuk
bertanya terkadang ust juga bertanya kepada kami, dan di akhiri dengan
muhadatsah. Biasanya kami disuruh menghafal percakapan-percakapan yang ada
dibuku.
Peneliti :Buku apa yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah?
Informan : Buku yang kami gunakan dalam pelajaran muhadatsah adalah Muhadatsah wa Muthola’ah Arabiyah, Percakapan
Bahasa Arab
Peneliti :Apa anda cocok dengan metode yang digunakan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran muhadatsah?
Informan : Masalah cocok tidak cocok kan tergantung orangnya kalau saya lihat dari
teman-teman cocok tapi ada
yang senang dan ada juga yang tidak, mareka yang tidak senang biasanya mereka
yang belum hapal kalau mereka tidak hapal itu di sanksi.
Peneliti :Belajarnya perkelompok atau
perkelas?
Informan :Belajarnya perkelas,
maksudnya belajarnya sesuai dengan tingkatannya seperti santri yang baru masuk
itu di tes dulu bahasanya kalau belum bisa atau tingkat bahasanya rendah itu
masuk ke kelas ibtadi’, kalau bisa
atau sedang masuk ke kelas mutawassit, kalau
tingkat bahasanya tinggi maka ia masuk ke kelas mutaqoddim. kadang kami belajar berkelompok dengan meminta
bimbingan khusus kepada ust untuk mengajari kami
Lampiran: III
CATATAN LAPANGAN
Catatan Observasi :
No. 1
Subjek Penelitian :
Metode dan kegiatan Pembelajaran Muhadatsah
Hari/tanggal :
Senin, 04 maret 2013
Jam :
20.00-21.00 WIB
Tempat Penelitian :
Masjid PP. Darul Lughah
Jenis Penelitian :
Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi
Bagian
Deskriptif
Setelah
shalat isya’ di masjid darul lughah peneliti siap-siap mengikuti materi
pelajaran untuk mengamati metode apa yang dipakai dalam pembelajarannya. Dari
peneliti lihat para pengajar di Darul Lughah menggunakan metode elektik yaitu kombinasi antara metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Dengan di kombinasikannya dua metode atau
lebih tersebut bisa menutupi kekurangan satu metode dengan metode lain,
sehingga anak didik mudah memahami materi-materi dikelas.
Bagian Reflektif
Pembelajaran
muhadatsah dalam kegiatan belajar mengajar di PP. Darul Lughah pamekasan
menggunakan metode elektik yaitu
kombinasi antara metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sedangkan dalam
penyampaian materinya , metode yang digunakan disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan.
Catatan Observasi :
No. 2
Subjek
Penelitian :Kegiatan PP. Darul
Lughah selain muhadatsah
Hari/tanggal :
Senin, 04 maret 2013
Jam :
20.00-21.00 WIB
Tempat penelitian :
Masjid PP. Darul Lughah
Jenis penelitian :
Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi
Bagian
Deskriptif
Kegiatan dalam pembelajaran Bahasa Arab dilaksanakan
dalam bentuk pengajian kitab kuning (kutubut
turos), latihan pidato (muhadoroh)
Bahasa Arab. Pengajian kitab kuning dilaksanakan setelah shalay subuh, dan
muhadoroh dilaksanakan pada malam minggu.
Pelaksanaan kitab kuning dipimpin langsung oleh pengasuh
PP. Darul Lughah, sedangkan untuk pelaksanaan muhadorohnya diserahkan kepada ust-ustad junior.
Bagian Reflektif
Kegiatan
ko-kurikuler meliputi muhadoroh yang
pada pelaksanaanya di pimpin langsung oleh para ustad junior, sedangkan untuk
pelaksanaan kitab kuning langsung di pimpin oleh pengasuh pondok Darul Lughah.
Catatan Observasi :
No. 3
Subjek
Penelitian :Kegiatan PP. Darul
Lughah dalam Pembelajaran dan evaluasi
Hari/tanggal :
Senin, 04 maret 2013
Jam :
20.00-21.00 WIB
Tempat penelitian :
Masjid PP. Darul Lughah
Jenis penelitian :
Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi
Bagian
Deskriptif
Salah satu evaluasi paling nampak yang dilakukan
oleh santri ketika dalam pelajaran adalah guru langsung bermuhadatsah dengan
santri, sedangkan evaluasi dalam bentuk lainnya adalah ujian tahriri dan safahi
Bagian Reflektif
Tahriri dan Safahi adalah dua bentuk
evaluasi yang dilakukan di PP. Darul Lughah, tahriri adalah ujian tulis sedangkan safahi adalah ujian lisan.
Catatan Observasi :
No. 4
Subjek
Penelitian :Kegiatan PP. Darul
Lughah dalam Pembelajaran Muhadatsah
Hari/tanggal :
Selasa, 04 maret 2013
Jam :
05.30-06.30 WIB
Tempat penelitian :
Masjid PP. Darul Lughah
Jenis penelitian :
Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi
Bagian
Deskriptif
Pada
jam 05.30 ini, peneliti mengamati kegiatan para santri tentang muhadatsah yang dilaksanakan di masjid
dan sekitarnya. Dalam kegiatan ini ust memberikan mufrodat-mufrodat yang baru untuk di masukkan dalam percakapan, dan
disini juga guru selalu mengawasi bagi mereka yang tidak berbicara maka akan mendapatkan
hukuman. Disini
terlihat jelas keterampilan anak-anak dalam berbicara Bahasa Arab
Bagian Reflekti
Pada
acara muhadatsah ini, para santri
diajari trampil didalam berbicara karena ketika muhadatsah di mulai maka tidak
ada yang diam semuanya harus bicara.
Lampiran: V
DATA GURU PENGAJAR DI PONDOK
PESANTREN DARUL LUGHAH WADDIROSATIL ISLAMIYAH PAMEKASAN
NO
|
NAMA
|
ALAMAT
|
01
|
KH. Ach.Gazali Salim, Lc.M.Hi
|
Seninan Akkor
|
02
|
Ust. Karimullah Idris, S.Pd.I
|
Akkor Pamekasan
|
03
|
Ust. Ach. Muhyiddin, S.Pd.I
|
Kalimantan
|
04
|
Ust. Faizul Hanif Mahfud, S.Pd.I
|
Puger Jember
|
05
|
Ust. Najibuddin
|
Kadur Pamekasan
|
06
|
Ust. Ahmad Mahfud
|
Akkor Pamekasan
|
07
|
Ust. Sholahuddin Al Ayyubi
|
Akkor Pamekasan
|
08
|
Ust. Mustahar Ali Wardana
|
Kalibaru Banyuwangi
|
09
|
Ust. Ahmad Dahri, S.Hi
|
Akkor Pamekasan
|
10
|
Ust. Abdur Rahim
|
Akkor Pamekasan
|
11
|
Ust. Mustaqim
|
Waru Pamekasan
|
12
|
Ust. Amiruddin
|
Akkor Pamekasan
|
13
|
Ust. Abu Hamim
|
Probolinggo
|
14
|
Ust. Muhammad Rasyid Ridho
|
Akkor Pamekasan
|
15
|
Ust. Ahmad Zaini
|
Kowel Pamekasan
|
16
|
Ust. Maulana Humaini
|
Waru Pamekasan
|
17
|
Ust. Saifuddin
|
Kalpis Bangkalan
|
18
|
Ust. Rasidi
|
Gunung Rancak Sampang
|
19
|
Ust. Ibnu Ubaidillah
|
Tagangser Haja Pasean
|
20
|
Ust. Muhammad Ainul Yaqin
|
Panglegur Pamekasa
|
21
|
Ust. Moh. Fumid
|
Pangarengan Sampang
|
22
|
Ust. Fathullah
|
Kokop Bangkalan
|
23
|
Ust. Abd Majib
|
Larangan Pamekasan
|
24
|
Ust. Moh. Masyhuri
|
Akkor Pamekasan
|
25
|
Ust. Saiful Amin
|
Akkor Pamekasan
|
Lampiran: VI
DATA SANTRI PONDOK
PESANTREN DARUL LUGHAH WADDIROSATIL ISLAMIYAH PAMEKASAN
NO
|
NAMA
SANTRI
|
TINGKATAN
|
1
|
Mansur
|
Ibtida’
|
2
|
Basori
|
Ibtida’
|
3
|
Moh.
Lutfi
|
Ibtida’
|
4
|
Agus
Wahid H.
|
Ibtida’
|
5
|
Moh.
Zainuddin
|
Ibtida’
|
6
|
Musta’in
|
Ibtida’
|
7
|
Moh.
Iswan S.
|
Ibtida’
|
8
|
Abd.
Asis
|
Ibtida’
|
9
|
Murojab
|
Ibtida’
|
10
|
Moh.
Taufiq
|
Ibtida’
|
11
|
Abdus
Shofiullah
|
Ibtida’
|
12
|
Abd.
Qadir
|
Ibtida’
|
13
|
Agus
Siswanto
|
Ibtida’
|
14
|
Maulana Akmal
|
Ibtida’
|
15
|
Fathurrosi
|
Ibtida’
|
16
|
Rudi
Hartono
|
Ibtida’
|
17
|
Joni
Frindra
|
Ibtida’
|
18
|
Muzanni
|
Ibtida’
|
19
|
Moh.
Ro’iq
|
Ibtida’
|
20
|
Ach.
Muafa
|
Ibtida’
|
21
|
Moh.
Mahrus
|
Ibtida’
|
22
|
Miftahul
Arifin
|
Ibtida’
|
23
|
Fahmi
Sahab
|
Ibtida’
|
24
|
Joni
Iskandar
|
Ibtida’
|
25
|
Moh.
Alawi
|
Ibtida’
|
26
|
Moh.
Hefni
|
Ibtida’
|
27
|
Kusnandi
|
Ibtida’
|
28
|
Moh.
Roni
|
Mutawassit
|
29
|
Syarifuddin
|
Mutawassit
|
30
|
Ach.
Farhan
|
Mutawassit
|
31
|
Abdul
Jamal
|
Mutawassit
|
32
|
Nadzir
|
Mutawassit
|
33
|
Abdullah
|
Mutawassit
|
34
|
Imam
Abu Yazid Al-bustomi
|
Mutawassit
|
35
|
Syaifur
Rijal
|
Mutawassit
|
36
|
Abdul
Rahman
|
Mutawassit
|
37
|
Moh.
Ali Wafi
|
Mutawassit
|
38
|
Badrut
Tamam
|
Mutawassit
|
39
|
Imam
Syafi’i
|
Mutawassit
|
40
|
Rendiansyah
|
Mutawassit
|
41
|
Abdul
Wahed
|
Mutawassit
|
42
|
Ach
Jailani
|
Mutawassit
|
43
|
Moh.
Amin
|
Mutawassit
|
44
|
Gzafiruddin
|
Mutawassit
|
45
|
Ach.
Zamzami
|
Mutawassit
|
46
|
Ahmad
Farid
|
Mutawassit
|
47
|
Sulaiman
|
Mutawassit
|
48
|
Habibi
|
Mutawassit
|
49
|
Moh.
Muti’ur rohman
|
Mutaqaddim
|
50
|
Solehoddin
|
Mutaqaddim
|
51
|
Afandi
|
Mutaqaddim
|
52
|
Husnol
fuad
|
Mutaqaddim
|
53
|
Ach.
Fathoni
|
Mutaqaddim
|
54
|
Erfan
malik
|
Mutaqaddim
|
55
|
Nurul
hidayat
|
Mutaqaddim
|
56
|
Abd.
Ghani
|
Mutaqaddim
|
57
|
Zainullah
|
Mutaqaddim
|
58
|
Ariyanto
|
Mutaqaddim
|
59
|
Hasyim
A.
|
Mutaqaddim
|
60
|
Khoirul Anam
|
Mutaqaddim
|
61
|
Subairi
|
Mutaqaddim
|
62
|
Syaifuddin
|
Mutaqaddim
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar